Jenis-jenis keputusan:
1. Menurut Herbert A. Simon , keputusan berada pada suatu rangkaian kesatuan (continue) dengan keputusan terprogram pada ujungnya & keputusan tak terprogram pada suatu ujung yang lain.
2. Keputusan terprogram bersifat berulang dari rutin, sampai pada batas hingga suatu prosedur pasti telah dibuat untuk menanganinya sehingga keputusan tersebut tidakk perlu diperlakukan de naro (sesuatu yang baru tiap kali terjadi)
3. Keputusan tak terprogram bersifat baru, tidak terstruktur, dan jarang konsekuen.
Tujuan DSS:
Menurut Peter G.W. Teen & Scott Morton:
1. Membantu manajer membuat keputusan untuk memecahkan masalah semi terstruktur
2. Mendukung penilaian manajer, bukan mencoba mengganti.
3. Meningkatkan efektivitas pengambilan keputusan manajer dari pada efisiensinya
Tujuan DSS di atas berhubungan dengan 3 prinsip:
- Struktur masalah
- Dukungan masalah
- Efektifitas keputusan
Langkah-langkah pengambilan keputusan
1. Intervigance : kegiatan untuk mengenali masalah kebutuhan/kesempatan.
2. Design : cara untuk memecahkan masalah untuk memenuhi keputusan.
3. Choice : memilih alternatif keputusan yang baru.
4. Implementasi : yang disertai dengan pengawasan dengan koreksi yang diperlukan.
Fitur dari DSS:
1. DSS dapat digunakan untuk mengenali kerja ad hoc, masalah-masalah yang tidak diharapkan.
2. DSS dapat menyertakan representasi valid dari dunia nyata.
3. DSS dapat menyediakan pendukungan keputusan dalam kerangka waktu yang pendek/terbatas.
4. DSS dapat berevolusi sebagaimana halnya pengambil keputusan mempelajari tentang masalah-masalah yang dihadapi.
5. DSS dapat dikembangkan oleh para professional yang tidak melibatkan pemrosesan data.
Alasan utama memulai DSS:
1. Kebutuhan akan informasi yang akurat
2. DSS dipandang sebagai pemenang dalam perusahaan (sebagai ujung tombak perusahaan)
3. Kebutuhan akan informasi baru
4. Manajemen yang berwarna pada DSS
5. Penyediaan informasi yang tepat waktu
6. Pencapaian pengurangan biaya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar